Harga Pokok Penjualan | Pengertian, Komponen & Cara Menghitungnya
Harga pokok penjualan adalah sebuah kalimat yang sudah tidak asing di dunia bisnis. Ini karena hal tersebut mempunyai peran yang sangat penting di dalam sebuah bisnis.
Meski begitu, masih banyak yang salah mengartikan harga pokok penjualan dengan harga jual. Memang namanya terdengar mirip, tetapi sebenarnya memiliki peran yang berbeda. Mari kita simak mengenai penjelasannya!
Pengertian Harga Pokok Penjualan (HPP)
Harga pokok penjualan atau biasa disingkat HPP istilah pada akuntansi keuangan dan pajak yang digunakan untuk menggambarkan total pengeluaran biaya langsung oleh perusahaan yang timbul dari barang dan/atau jasa yang diproduksi dan dijual dalam kegiatan bisnis dalam satu periode (Wikipedia).
HPP memiliki beberapa komponen yang merupakan kumpulan biaya selama proses produksi. Biaya yang dikeluarkan saat proses produksi harus dihitung.
Semua biaya tersebut akan menjadi harga pokok untuk setiap penjualan barang yang diproduksi tersebut. Cara menghitungnya tidak terlalu rumit, tapi para pemilik bisnis harus teliti supaya tidak ada komponen yang terlewat dan tidak terhitung.
Komponen Harga Pokok Penjualan
Sebelum kamu menentukan HPP, oebisnis harus menyiapkan komponen-komponen yang akan digunakan untuk proses penghitungan HPP. Ada beberapa komponen yang akan digunakan untuk perhitungan HPP, yaitu:
1. Persediaan Awal Barang
Setiap bisnis harus menghitung jumlah persediaan yang ada. Penghitungan persediaan ini biasanyadilakukan pada awal periode tahun buku yang sedang berjalan.
Persediaan awal ini yang menjadi komponen pertama yang harus disiapkan sebelum menghitung HPP suatu produk. Persediaan awal ini adalah stok barang yang akan digunakan untuk proses produksi.
2. Pembelian Bersih
Dalam proses perhitungan komponen pembelian bersih, kamu harus menghitung pula besar biaya transportasi. Biaya transportasi juga harus dihitung karena mempengaruhi nominal transaksi pembelian barang.
Begitu pun jika ada diskon atau potongan harga untuk barang yang dibeli oleh perusahaan. Dengan ada nya potongan harga ini, maka biaya pembelian barang pastinya akan berkurang. Setelah itu semua komponen transaksi pembelian dihitung untuk mendapatkan nilai pembelian bersih.
3. Persediaan Akhir Barang Dagangan
Persediaan akhir barang merupakan stok barang yang tersedia pada akhir periode tahun pada buku berjalan. Informasi mengenai jumlah persediaan akhir barang bisa diketahui dari data perusahaan dan ada pada akhir periode tahun tersebut.
Persediaan ini menjadi salah satu komponen untuk menghitung harga pokok penjualan. Komponen ini akan mengurangi stok barang yang siap dijual.
Umumnya, tidak semua barang dagangan pada awal periode digunakan dalam proses produksi sehingga ada sisa yang akan digunakan dalam proses produksi selanjutnya. Sisa barang dagangan yang tidak dipakai inilah yang disebut sebagai persediaan akhir barang dagangan.
Cara Menghitung Harga Pokok Penjualan
Setelah kita mengethui tentang komponen HPP, sekarang sudah saatnya kita membahas tentang cara menghitungnya. Dan perlu diperjelas lagi, jika HPP menjadi dasar untuk penentuan harga jual sekaligus tingkat laba yang diinginkan.
Penghitungan HPP bertingkat pada setiap komponennya dan dapat dipengaruhi oleh unsur yang berbeda-beda.
1. Menghitung Persediaan Barang Siap Jual
Perhitungan barang siap jual memiliki persediaan awal dan pembelian bersih sebagai unsurnya yang dihitung menggunakan rumus seperti berikut ini.
Persediaan barang yang siap dijual = (persediaan awal + pembelian bersih)
2. Menghitung Pembelian Bersih
Untuk pembelian bersih memiliki rumus tersendiri dengan unsur penyusunnya seperti pembelian kotor, biaya angkut, potongan pembelian, dan retur pembelian. Berikut ini adalah rumus dari pembelian bersih.
Pembelian bersih = (Total pembelian tunai dan kredit + biaya angkut) – (retur pembelian + potongan pembelian)
3. Menghitung Penjualan Bersih
Sama seperti penghitungan yang lainnya, penghitungan ini memerlukan beberapa unsur seperti penjualan, retur penjualan dan potongan penjualan.
Penjualan Bersih = Penjualan – (Retur Penjualan + Potongan Penjualan)
4. Menghitung Harga Pokok Penjualan
Untuk menghitung HPP maka Anda perlu melakukan penghitungan seperti di bawah ini.
Harga Pokok Penjualan = Persediaan Barang – Persediaan Akhir
Tujuan Menghitung HPP
- Supaya perusahaan bisa mengetahui jumlah biaya yang harus dikeluarkan saat memproduksi suatu barang ataupun jasa.
- Untuk bahan pertimbangan perusahaan menentukan harga jual produk atau jasa yang akan dijual.
- Menjadi bagian penting dalam menyusun laporan laba dan rugi perusahaan.
- Perusahaan dapat mengetahui berapa keuntungan yang didapat dari produk atau jasa yang dijual.
- Dengan mengetahui jumlah HPP perusahaan dapat menentukan apakah nilai dari produk realistis atau tidak dan dapat melakukan perbaikan terhadap komponen yang dirasa kurang efektif. Dengan begitu, perusahaan dapat melihat perkembangan yang lebih segnifikan dibandingkan dengan sebelumnya.
Penutup
Supaya kamu lebih mudah dalam menghitung HPP, kamu bisa gunakan Software Akuntansi untuk membantumu menghitung HPP, penjualan bersih, perhitungan stok, pelaporan pajak serta proses pembukuan dengan cepat dan tepat.
Accurate Online adalah salah satu software akuntansi yang di percaya dengan kelengkapan fiturnya, kemudahan penggunaan, dan sudah di percaya lebih dari 300 ribu pengguna di indonesia dan sudah bisa di akses dimana saja dan kapan saja kamu mau.