Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang
Apakah kamu sudah paham siklus akuntansi perusahaan dagang? Akuntansi perusahaan dagang adalah sebuah proses pencatatan keuangan untuk mengetahui laba, rugi, dan arus kas. Jika kamu belum paham tentang 10 siklus akuntansi perusahaan dagang, silahkan simak artikel berikut ini!
Tahapan Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang
Siklus akuntansi perusahaan dagang adalah proses menyusun laporan keuangan perusahaan dagang untuk periode tertentu. Umumnya siklus ini selalu dimulai dari transaksi sampai pada pembuatan laporan keuangan perusahaan kemudian kamu melanjutkan menutup saldo dengan jurnal penutup sampai pada jurnal pembalik.
Berikut ini adalah siklus lengkapnya.
1. Mencatat transaksi di jurnal umum
Langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah mencatat seluruh transaksi di jurnal umum. Ini supaya kamu dapat menyusun segala kegiatan yang ada di perusahaan dan peristiwa yang terjadi di dalamnya. Dengan begini, terdapat suatu persamaan bagi semua data yang berhasil dan membuat data lebih mudah diproses.
2. Membuat buku besar pembantu
Sesudah kamu melakukan pencatatan jurnal umum, kamu harus membuat perincian semua saldo akun yang mempunyai pengaruh terhadap perubahan dalam laporan keuangan. Buku besar ini dapat mempermudah kamu sebagai alat kendali dan dapat merincikan piutang dan utang secara bersamaan.
3. Membuat neraca saldo yang belum disesuaikan
Sesuai dengan namanya, neraca saldo yang belum disesuaikan adalah seluruh akun bisnis dalam laporan keuangan sebelum proses pembuatan jurnal penyesuaian. Kamu bisa melanjutkan langkah ini jika seluruh penginputan jurnal selesai dicatat ke buku besar.
Kamu tidak perlu bingung karena proses posting akun ke dalam neraca saldo belum disesuaikan cukup mudah dan sederhana. Di kolom sebelah kiri untuk penulisan semua akun yang mempunyai saldo debit, sedangkan sebelah kanan untuk akun yang mempunyai saldo kredit.
4. Membuat jurnal penyesuaian
Kamu bisa merancang dan menyusun jurnal penyesuaian pada akhir periode. Maksud dari pembuatan jurnal ini adalah untuk menyesuaikan akun sebelum diubah menjadi laporan keuangan. Dengan menyusun jurnal penyesuaian, kamu menggunakan prinsip pencocokan pada jumlah pendapatan dan pengeluaran perusahaan selama periode tertentu, yaitu pembayaran di awal, akrual, dan pengeluaran nontunai. Dengan begini, terdapat keseimbangan antara pendapatan dan pengeluaran perusahaan.
Baca juga: Pentingnya Software Akuntansi untuk Sebuah Bisnis
5. Membuat Neraca Saldo yang Sudah Disesuaikan
Isi dari neraca saldo ini merupakan daftar seluruh akun perusahaan pada laporan keuangan sesudah penyusunan jurnal penyesuaian akhir tahun. Ini adalah langkah terakhir sebelum pembuatan laporan keuangan.
6. Menyusun Laporan Keuangan
Tujuan dari pembukuan adalah menyiapkan laporan keuangan umum. Laporan keuangan ini meliputi laporan neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas. Laporan keuangan ini menyediakan informasi yang dapat bermanfaat untuk pihak eksternal dan internal.
7. Membuat Jurnal Penutup
Bermanfaat untuk menghapus seluruh akun sementara dan mentransfer saldo tersebut ke akun permanen, jurnal penutup melakukan penutupan akun sementara pada akhir tahun. Akun sementara pada jurnal ini meliputi akun laporan laba rugi yang berguna untuk melacak transaksi selama periode akuntansi (akun pendapatan), sementara untuk akun permanen berguna untuk memantau transaksi lebih lama dari periode akuntansi (akun kendaraan).
8. Membuat rangkuman penghasilan
Selama proses penginputan penutupan dari siklus akuntansi, akun sementara ini bermanfaat untuk menyimpan saldo akun laporan laba rugi dan akun pendapatan dan pengeluaran bisnis. Tujuan akun ringkasan penghasilan ini hanya pengganti saldo akun pada akhir periode akuntansi selama pembuatan entri penutupan.
9. Neraca saldo setelah tutup buku
Neraca saldo setelah tutup buku berisi seluruh akun dan saldo di dalamnya setelah penjurnalan entri penutupan dan proses posting ke buku besar dilakukan. Jadi, neraca ini adalah daftar akun yang masih memiliki saldo sesudah pembuatan entri penutupan. Akun-akun dalam neraca saldo setelah tutup buku identik dengan akun yang terdapat pada neraca karena semua akun laporan laba rugi sudah ditutup dan tidak lagi mempunyai saldo berjalan.
10. Menyusun jurnal pembalik
Langkah terakhir dari siklus akuntansi perusahaan dagang adalah menyusun jurnal pembalik, menyusun pencatatan jurnal di awal periode akuntansi. Tujuannya untuk membalik atau membatalkan semua jurnal penyesuaian yang dibuat pada akhir periode akuntansi sebelumnya.
Baca juga: Kelebihan Software Akuntansi Online dan Kekurangannya
Penutup
Semua siklus akuntansi di atas adalah proses akuntansi yang dapat perusahaan dagang gunakan. Setiap proses akan terus berulang untuk menyajikan laporan keuangan yang dapat kamu gunakan sebagai bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan bisnis.
Untuk mempermudah perusahaan dagang dalam membuat laporan keuangan, kini tersedia software akuntansi untuk perusahaan dagang di Indonesia. Para pemilik bisnis berminat dengan software akuntansi karena penggunaan yang mudah dan dapat digunakan di mana saja.
Accurate Online hadir untuk memudahkan pembukuan bisnis jadi lebih efisien. Dengan fitur lengkap dan harga terjangkau adalah kelebihan dari Accurate Online.
Berminat untuk mencoba software akuntansi terbaik Accurate Online? Menggunakan software atau aplikasi pembukuan usaha ini tentu akan mempermudah dalam mengerjakan siklus akuntansi perusahaan dagang di perusahaan kamu.
atau
Nah, informasi di atas adalah penjelasan siklus akuntansi perusahaan dagang dari blog software akutnansi online. Semoga informasi ini dapat bermanfaat untuk kamu yang membutuhkannya, dan jangan lupa untuk dibagikan di sosial media.